Ditambah lagi Pak Ramses cenderung sadis di tempat tidur, dan punya kesukaan mengemplangi pantat pasangannya. Bokep Montok Mendingan kau jualan puki di jalan sana!”“Ampun Paakkk…” pinta Umi memelas.“Huh!” Pak Ramses melepas cengkeramannya dengan sentakan, mendorong kepala Umi. Tidak ada orang—Umi agak kecewa, tidak ada kesempatan menggoda karyawan yang sedang lembur di sana.Sepertinya malam ini dia cuma berkesempatan berkencan dengan sapu dan alat pel. “Perempuan tolol, bikin repot aku saja kau ini!”“Maaf Pak… maaf… biar saya ganti kerugian Bapak… berapapun saya akan ganti…”“Tolol! Dia tahu persaingannya berat, begitu banyak karyawati di sana yang cantik-cantik dan berpendidikan serta berstatus sosial lebih tinggi, yang lebih mungkin merebut hati sasaran-sasarannya. Karman kamu ngepel lantai lima, Umi lantai empat. Kau siapa!? Gak pake otak!”“Ampun Pak… ampun… sumpah saya nggak sengaja… bukan maksud saya ngerusak kerjaan Bapak… maaf…” Umi hampir menangis karena ketakutan dan panik.“Maaf, maaf?




















