Butir-butir keringat mulai membasahi tubuh telanjang kami berdua. Bokep Ojol Kepalaku berada di depan kemaluannya, sementara dia dengan rakusnya telah melahap dan mengulum kemaluanku yang sudah sangat keras dan besar. Aku sangat mencintai dia, begitupun yang kurasakan dari dia. Apalagi bila dia memasukkan kemaluanku ke mulutnya seperti akan menelannya, kemudian bergumam. Tanpa kata, tetapi sampai juga rupanya. Kurasa, dia sudah mulai dapat menikmatinya. Dengan dua jari, kubuka dan kuperhatikan bagian-bagiannya. Terlihat bagian dalamnya yang merah darah, sungguh merangsang. Berdasarkan gambar dan apa yang telah kuperhatikan tadi, aku tahu di mana kira-kira letak Liang Senggamanya. Aku bangga dan bahagia telah berhasil melakukan tugasku. Tapi, dengan penuh rasa sayang dan tanggungjawab, aku berhasil mempertahankan kesuciannya sampai saat ini.
