Serta merta aku menggenjot tubuh Miranda mulai dari perlahan hingga semakin cepat berirama.“Ooh.. Bokepjepang Semoga kamu betah disini..” ledekku kemudian mengunci kamar itu dari luar.Jadilah Miranda terikat erat dan disekap di salah satu kamar di apartemanku. “Aaahh..” puas diriku berejakulasi pada rahim Miranda seiring sprema yang menyembur tumpah ruah ke rahimnya lalu terkulai lemas di sisi Miranda.Lalu aku membelai-belai rambutnya yang panjang terurai itu sambil berbisik,“Aku pasti mengawinimu Miranda.. Sisa 4 hari lagi Miranda cinta ku akan kembali bekerja; aku mengembalikan keberadaannya sebagaimana korban penculikan.. Semoga kamu betah disini..” ledekku kemudian mengunci kamar itu dari luar.Jadilah Miranda terikat erat dan disekap di salah satu kamar di apartemanku. Baik-baik ya kamu di sini.. “Siapa lagi?” balasku bertanya. Ha.. Atau sesekali membiarkannya terikat rantai anjing itu di sebuah pilar yang ada di apartemanku.Jadi tidak selamanya Miranda terikat seperti manakala pertama kali aku culik.
