Perih banget rasanya. Adrenalinku langsung terpompa begitu melihat sosoknya. Bokep Family gak dibunuh beneran”“Ohh…”“Kenapa? Tapi pak Jun memegang kepalaku memaksaku untuk melihatnya. Dia kemudian masuk dan duduk di dekatku. Merekapun setuju. Makin hari aku makin terangsang memikirkan kalau diriku menjadi santapan pak Jun dan teman-temannya. Aku malah tertawa mendengar mereka yang jadi kebelet pengen entotin aku gitu.“Gimana Mita, kamunya kita entotin dulu ya sebelum kita bunuh?” tanya teman pak Jun.“Hmm… boleh, tapi waktu hari eksekusi aja ya pak… Silahkan ambil perawan Mita sesaat sebelum nyawa Mita kalian ambil, biar lebih berkesan dan sensasional… hihihi” ucapku dengan ekspresi nakal. dia tiba-tiba menjilat pipiku. Tidak hanya itu, dia mulai mendoktrinku tentang nikmatnya menjadi korban kanibal. Ternyata keadaan di luar sama tertutupnya. Aku dibuat penasaran rasanya jika dibunuh oleh mereka untuk dijadikan makanan. Begitupun dengan kotoran-kotoran di usus besarku. Ya aku bingung… takut, horni, semuanya bercampur jadi satu. Pokoknya seluruh tubuhku
