Anak laki-laki itu juga ikutan merokok. Tidak cukup lama, orang-orang sudah berkerumun ke arah anak itu. Bokep Rusia Adakah yang lebih tabah dari aku? Itu cuma dugaanku. “Terima kasih banyak, Pak. Seperti biasa, aku berdiri di tempat ini, di dekat tiang nama jalan yang bertuliskan Jalan Merdeka Raya. Malam itu tidak hujan tapi bau aspal basah karena hujan tadi sore masih menguar. Malam semakin larut. Dua jam berlalu, baru satu pengendara yang berhasil membeli kantong plastiknya. Anak laki-laki itu mengangguk saja. Mereka mengeluarkan beberapa barang berupa bubuk yang lumayan kecil, menghirupnya sedikit, lalu tertawa-tawa. Dia punya usaha untuk hidup. Aih, kalimat ini mengingatkanku pada Hujan Bulan Juni milik Sapardi. “Beli ini, Pak, beli ini, Bu,” kata anak laki-laki itu. Dia menjajakan kantong-kantong plastik hitam itu ke setiap pengendara yang singgah karena lampu merah. Dua jam berlalu, baru satu pengendara yang berhasil membeli kantong plastiknya.




















