Lemas sekali badanku. Bokep Barat Kugenjot dengan gerakan kasar, Rianti merintih-rintih. Aku duduk di dekat jendela, sedang dia duduk di bagian gang. Puas memainkan teteknya aku menggapai belahan memeknya. Bus yang kami tumpangi, Pahala Kencana akan membawa penumpangnya sampai ke kota tujuan akhir adalah Bojonegoro. Tanpa pertanyaan sedikit pun Rianti langsung menyetujui. Belum sempat aku menemukan kata pembuka, eh dia malah menegur duluan. Belum sempat aku menemukan kata pembuka, eh dia malah menegur duluan. Suasana makin redup dan akhirnya bus berhenti di wilayah Sukamandi Jabar, kami mendapat makan malam gratis. “ Enak ya mas,” tanyanya. Kubalikkan posisi dengan tetap mempertahankan kontolku di dalam memek Rianti. Aku tidak mau berkomentar, karena rasanya tidak ada gunanya berkomentar pada saat seperti ini. Kulihat jam sudah menunjukkan jam 8 pagi lewat 10 menit. Kami bertiga turun ke coffee Shop untuk sarapan pagi. Aku berbalut handuk dan juga Ninik berkemben handuk kami masuk
