Meja pantry berantakan. Santi mendesah, memandangi kewanitaannya dilahap oleh mulutku. Bokeb Jelas sekali, tubuhnya yang menggairahkan itu tidak memakai sepotong pakaian dalam pun. Tetapi dalam hatinya, ia berkata lain, dan berharap aku tidak segera mengakhirinya.Aku memang tidak berhenti. Meja pantry berantakan. Salah satu tangan Santi tak sengaja menyentuh botol saus tomat, menyebabkan isinya tumpah di atas meja. Sambil mengobrol kiri-kanan, Santi meminta maaf kepadaku, karena ia harus kembali bekerja di pantry untuk menyiapkan makanan. Aku mengambil sosis sebesar ibu jari itu, dan sebelum Santi tahu apa yang terjadi, sosis itu telah melesak ke dalam kewanitaannya. Aku memilih sekaleng coca cola kesukaanku. Tanpa banyak bicara, aku langsung menjilati saos tomat itu. Sedikit saja aku memaju-mundurkan kelaki-lakianku, Santi sudah menjerit-jerit kecil merasakan kenikmatan yang berlipat ganda. Lalu aku mendengar Santi berkata, “Kita main-main dulu yaa.., Mas?”Belum lagi aku menjawab dan mengerti apa maksud ucapannya, Santi telah menuangkan saos tomat




















