Ia merasa aman. Bokep Mama Rudi memutar kepalanya untuk mencari yang lain. “Nggak pa-pa,” nafasnya masih terengah-engah. Dengan mudah dimasukkannya batang kejantanannya perlahan-lahan senti demi senti, sambil mengulum dan meremas payudara kenyal Dina. Kamu bisa ganti baju di belakang. “Aku bukan gadis bayaran Rud..” katanya sambil mulai menangis. Dikulumnya bibir bawah Dina yang masih terengah-engah itu, sambil menurunkan posisi kursi mobilnya sehingga Dina tampak seperti berbaring.Dilepasnya bibir, dilanjutkan ke telinga. Dina membuka dompet itu, terdapat beberapa credit card dan kartu identitas. Baru kali ini iamanuruti orang asing, laki-laki lagi. Matanya terasa panas. Wajahnya mulai memerah, jemarinya memilin ujung tali tasnya.“Tampaknya ini tak cukup,” kata Rudi. Mata Rudi mencuri pandang untuk menatap paha Dina yang tersingkap. “Biar cinta berjalan semestinya,” yakinnya.Sore itu market mendekati closing hours.




















