Copot celananya, Lin..!” ucap Tami membentak.Saya hendak berontak, namun dgn kuat Dian memelintir lenganku.“Ahkk..!”“Jangan macem-macem. Siapa sih mereka? Bokep jepang Lina cepat beranjak berdiri. Kudengar nafas Lina telah megap-megap. Ngerti..!” bentak Tami mencambuk dadaku & punggungku dgn cambuk yg berupa lima utas kulit yg ujungnya terdapat bola berduri. Luar biasa sakit & pedihnya tersisa kurasakan.Secarik kertas ditinggalkan mereka bertiga untukku. Posisi badanku dibikin sejajar bersama lantai yg kira-kira setinggi satu meteran itu. Dulu Dian menyusul & memelukku dari belakang, menggerayangi dadaku & menciumi punggungku. jangan sampai.. Memasuki area penyiksaan.Apa serta itu? Sekarang Ini saya dipindah ke suatu kamar yg luas dgn dinding yg penuh foto-foto hasil klipingan mereka mengenai saya. Saya kian menjerit-jerit tak kuat & tak kuasa lagi menahan spermaku yg hendak muncrat ini.Mendengar itu, Lina mencopot lagi tali sepatuku di batang zakarku & pelirku. Janganlah.., sakit..!” ucapku yg malah bikin mereka tertawa menyukai.Lina sendiri menciumi daging
