“Kamu tahu khan, kalau di kampus banyak cowok yang menaksir kamu” terangku kemudian. Bokeb “Aku sudah banyak menceritakan tentang dirimu kepada Papa dan Mama, makanya mereka percaya kalau aku pulangnya bersama kamu” terang Ananda meyakinkan aku. Dengan mantap, kembali aku menyampaikan pesan khusus. Bibirnya sensual dan selalu basah alami tanpa olesan lipstik. “Semua itu benar adanya, apalagi dengan kamu memberikan sebuah lagu romantis buat diriku saat malam tadi” dengan lembut Ananda mengatakan itu. “Ananda!” dengan senyum manis dia menerima uluran tanganku. Setelah kepergian Papa dan Mamanya, kembali kita melanjuntukan obrolan yang tertunda sesaat. Dengan mantap, kembali aku menyampaikan pesan khusus. “Aku sudah banyak menceritakan tentang dirimu kepada Papa dan Mama, makanya mereka percaya kalau aku pulangnya bersama kamu” terang Ananda meyakinkan aku. “Diet, sejak awal perkenalan di cafetaria, hatiku sempat berdetak entah kenapa” terangnya kemudian. “Aku juga selalu berhayal tentang dirimu” jelasnya lagi.




















