a….ku…..keluarrr Fan” katanya terengah-engah.Aku terpana dengan pemandangan ini, bagaimana tingkahnya saat mencapai puncak, saat orgasme, benar-benar mengasyikkan, wajahnya merona merah jambu. Terngiang olehku sesekali bisikannya setelah tenaganya pulih kembali:“Lagi yukk Fan…” kemudian kamipun memulai lagi.Pagi telah tiba, dengan pelan aku membuka mata, namun tidak membuat gerakan dan menggeser posisiku pagi itu. Bokep Korea Ibu ada-ada aja, malu….kan…”“Ngapain malu, kamu sudah cukup umur lho, berapa umurmu?“21 Bu..”“Sudah dewasa itu. sakit Bu.?.” tanyaku“Nggak…sihh, enakan….malah “ jawabnya yang kusambut dengan tekanan penisku yang memang agak seret.“Saya juga enakan, Bu.. Spermaku keluar memancar dengan dahsyatnya, memenuhi lorong birahi milik Bu Aniez, diiringi dengan rasa nikmat luar biasa.“Ahh….uh…ehh..”suara erangan kami bersahut-sahutan.Nafas kami berdua terengah-engah saling memburu, kejar-kejaran. Lalu aku mencabut penisku, dan segera ke kamar mandi diikuti Bu Aniez, sambil mencium pipiku.“Terima kasih ya Fan” katanya sambil menciumku“Sama-sama Bu..” kami kembali berciuman.Aku berpakaian kembali, kemudian segera keluar rumah, karena takut kalau-kalau Parmi dan




















