Sesudah menemani suaminya sarapan pagi dan kemudian melepaskannya untuk berangkat kerja Larsih kembali menyibukkan dirinya membereskan rumahnya. Biasanya dia baru keluar untuk mandi sekitar pukul 10 pagi.Tetapi untuk pagi ini, mungkinkah dia keluar lebih awal..?Hati Larsih melonjak girang sekaligus deg-degan saat mendengar gerendel pintu rumah Mas Diran dibuka. Bokep Colmek Dik Larsih mm.. Baru bangun ya?!”, sambil menebar senyuman dan matanya menatap tubuh Mas Diran.“Iya, nih. Banget,” rajuk Larsih pada Mas Diran.Mas Diran tahu, itu adalah isyarat hausnya syahwat Larsih. Dari balik dinding ini Larsih tidak melihat apa yang telah terjadi pada Mas Diran. Pada saat jongkok, bukan tidak mungkin Mas Diran juga berkesempatan melihat secercah celana dalamnya. Bak seorang penari yang sekaligus koreografer, dia juga menggerakkan bagian-bagian tubuh lainnya dengan harapan Mas Diran bisa menikmati keindahan leher lehernya, belahan dadanya dan juga bibir sensualnya.Dia menyahut omongan Mas Diran dengan sedikit melempar umpan,“Yaa.., khan ada Mbak Murni, Mas.
