Kami bertiga sangat bahagia.Aku tidak ingat, bagaimana aku bisa sampai di panti asuhan itu. Aku takut dibenci. Bokep Indonesia Kenapa katamu?! Tapi, dia juga bersikap disiplin. “Emm..” aku tidak berani bilang kalau aku merasa sakit. Tubuh Erik mengejang, dan cairan deras pun mengalir dari ‘liang’ku. Dia selalu membelikan baju-baju indah dan boneka porselain untuk dipajang dikamar tidurku. Aku tidak mau kehilangan lagi orang yang kusayangi. Aku akan melakukan apa saja yang kau perintahkan, asal kau tidak membenciku.” Aku masih terisak. Aku mulai sedikit meronta sambil berteriak. Yayasan Bunda Erika, aku membacanya di sebuah papan nama di depan pintu masuk bangunan itu. Erik menciumi diriku yang bergetar hebat dengan sedikit paksa. Dan aku bisa tahu apa yang terjadi di dalam sana. “Terima kasih Erik..aku sayang sekali sama Erik..”
Erik pun membalas pelukanku sejenak dan kemudian melepasnya, dan dia memegang kedua lenganku sambil memandangku dengan serius.
>