Hanya dalam beberapa menit aku benar-benar tak tahan. “Din, gak pulang bareng?” tanya temenku. Bokeb Dan kuraih batangnya. Lidahnya ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh lekuk meqiku, dan saat dihisapnya klit-ku dengan ujung lidahnya, cepat sekali menggelitik ujung klitku, benar benar aku tersentak. Maka aku ditarik dan diajak ke tempat tidur. Setelah cukup mengobrol dan saling membelai, pelan-pelan batang yang telah menghantarkan aku ke awang awang itu dicabut sambil dia menciumku lembut sekali. Rupanya dia makin tak tahan menerima rangsangan lidahku. Om.., Dina nyampe..!” Aku lemas ketika nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Aku jongkok agar meqiku terendam ke dalam aibersihkan celah diantara bibir meqiku dengan mengusapkan 2 jariku. Sementara itu aku dengan berdebar terbaring menunggu dengan semakin berharap. batangnya semakin masuk. Beberapa kali dilakukannya sampai akhirnya aku penasaran dan berteriak-teriak sendiri. Hampir pingsan aku menerima kenikmatan yang berkepanjangan.
