Hmmm..” ujar mbak nila dengan binalnyaDengan mesra dieganggamnya kedua pergelangan tanganku seakan tak ingin tanganku lari kemana-mana selain mempermainkan kedua pentilnya yang sudah sedemikian keras itu. Akupun berusaha kembali mengontrol diriku. Bokep Montok Dan tentu saja tanpa ampun terus kurangsang dan kuekslpoitasi titik g-spot nya itu. Badan mbak nila terguncang-guncang hebat akibat gerakanku. Tak lupa jempolku juga masih terus mengusapi klitorisnya habis-habisan. Jujur semuanya terjadi begitu cepat, aku bahkan tak begitu ingat jelas bagaimana semua bisa terjadi. Didorong oleh nafsu dan birahi yang meledak-ledak, mbak nila kemudian mendorong dirinya untuk bangun dan duduk di pangkuanku. Namun tangannya masih mencengkram kuat pergelanganku, seakan tak rela tanganku pindah kemana-mana selain mempermainkan vaginanya. Mbak nila semakin bersemangat mengejar klimaksnya yang kedua untuk malam ini. Kugerakkan jemariku dengan bebasnya, kulengkungkan dan kukorek-korek memek mbak nila hingga ia kian menggeliat-geliat bak cacing kepanasan.“Terus donnnn..




















