Mas Putra melotot. Kan pacar..?”
“Iya sih, tapi lagi pengen ganti suasana aja.”
“Dia nggak marah nih, nggak ngapel..?”
“Nggak, kita lagi berantem kok!”
“Napa..?”
“Rahasia dong.”
“Paling urusan sex.” kataku asal tebak. Vidio Sex CD-ku dilepaskannya dengan mulut tanpa membuka rok yang hanya dinaikkan. Indah sekali dapat melihat siluet merapi dari sini, walaupun dingin menggigit. Kutatap matanya tajam sambil tanganku membuka kancing kemejanya satu persatu. Pelan dia menurunkan CD-nya, memperlihatkan kepala penisnya yang coklat, kemudian batangnya yang lumayan besar untuk ukuran orang Indonesia. Dia mencumbu leherku, terus turun ke payudara, meninggalkan cupangan disana. Kemudian dia merangkulku pelan, saling berpagutan. Mencumbu bibirku lagi, mengelus punggung dan mencium kupingku. Tangan saling menggerayangi. Pelan dia menurunkan jeans-nya, tinggal CD yang menempel dengan siluet penis menyamping. Aku tertawa, walaupun ingin juga. Setelah saling menyapa, kami menonton sambil mengobrol.
>