“Maksud loe?”“Loe nggak usah malu ama gue. Bokep Live namanya juga kepepet.. kita juga hampir sampe nih..”Aku heran. Otak gue ringan banget rasanya.”“Gue mandi dulu ya?” Fitri memotong pembicaraan kami. Di rumah, tentu saja Maya menanyakan darimana saja aku sampai malam belum pulang. Terasa nyaman sekali. Ukurannya lumayan juga.Fitri langsung melucuti pakaian atasku, sementara Ayu melucuti pakaianku bagian bawah, sampai akhirnya aku benar-benar telanjang. Aduh.., kelihatannya dia marah.“Sorry! Tidak heran meskipun sudah lebih setahun kami menikah, sampai saat ini kami belum punya anak.Untuk pelampiasan, aku terkadang selingkuh dengan wanita lain. Rasanya ingin kupaksa saja Maya untuk melayaniku. Tangannya yang lembut halus membelai wajahku.Jantungku berdetak cepat. Sial benar. Katanya loe lagi butuh?
