Pria yang selalu aku bayangkan ketika bersetubuh dengan mas Bagas, suamiku, sekarang benarbenar ada didepanku. Detak jantungku masih berdetak begitu kencangnya sampai aku sama sekali tak berani untuk bergerak.Susah rasanya aku berdiri dengan kedua kakiku. Bokep Barat tambahku lagi.Sebenarnya aku sudah mengenal siapa mas Manto, karena hampir setiap hari aku melihatnya berangkat kerja, tapi selama aku dan suamiku tinggal di rumah kontrakan ini, belum pernah sekalipun aku bercakapcakap. Karena walau aku berbaju begitu minim, mas Manto mampu menahan keinginannya tuk menatap tubuhku lamalama, hanya sekilas saja ia melihat, lalu melengos ke arah lain, seolaholah tak peduli sama sekali.Situasi tegang diantara kamipun lamalama mencair, karena mas Manto tahu sekali bagaimana berbicara denganku. Sama sekali tak khawatir akan adanya orang yang melihat.
