Jika ada lomba ngentot, pasti Eddy-ku yang akan menang! Gimana kalau gue duluan?”Akhirnya Eddy bereaksi.”Loe duluan?” Alis matanya agak sedikit terangkat. Bokep Thailand Kami berdua seperti ular kobra yang saling menyerang. Bagaikan sepsang keksaih, kami saling berpelukkan dan berciuman. “Sperma? OOOHH!!! Kedua tangannya yang berlumuran sperma sibuk meraba-raba punggungku. CCRROOTT!!! Mulai menunjukkan warna aslinya sebagai homoseksual, Eddy pun meraih kontolku. AAARRGGHH!!! Gue suka banget ama loe,” ucapku di sela-sela ciuman kami. CCCROOTT!!! “Sperma? Gue aja enggak malu nunjukkin kontol gue. Tubuhnya proposional, tidak gemuk dan tidak kurus. Kontolku berdenyut-denyut penuh gairah, terlihat seksi sekali. Malu-malu, dia berusaha membelakangiku ketika akan melucuti seragamnya. Loe mau ‘kan?” Astaga, Eddy-ku sudah dewasa.Tentu saja saya mengiyakannya. Meneliti vagina? Gue aja enggak malu nunjukkin kontol gue. Sulit sekali untuk tak menyentuh kontolnya dan menghisapnya.“Ed, gimana kalau kita saling coli’in kontol?




















