“Bukan pak, bukan anak saya”. “Mas, ngacengnya sudah keras banget”, katanya. Bokepjepang kan semua lelaki Indonesia dianggap jawa”. Uuh!” desahnya sambil menekan tanganku yang satunya untuk terus meremas-remas toketnya. “Anaknya? at!” rengeknya lagi.Kemudian kumasukkannya jariku ke dalam memekknya yang sudah basah kuyup. Dia menyuapi anak itu dengan nasi yang dicampur dengan sop, karena sopnya masi panas, ditiupnya sebentar sebelum disuapkan ke anak itu. “Iya jablay ”.Dia si jablay menanggapi obrolanku dengan santai juga, kadang tanganku mengelus pahanya. Selesai membayar, aku membawa nampanku mencari tempat duduk yang kosong. “Kamu juga mau kan”.Dihalaman belakang ada kolam renang kecil yang dinaungi oleh rimbunnya pepohonan yang ada. Sekarang dia yang diatas. Bibirnya kucium, lidah kami saling berbelit. Dengan liar dia kemudian mengenjot tubuhnya naik turun. Segera dia si jablay keluar kolam membawa branya yang sudah dilepas. Suatu siang aku iseng nyari makan siang di satu mal.
