Bibir Anto menikmati daerah pinggang dan perutku. “Sorry ya Rin, aku kangen ama kamu,” ucap Anto. Bokeb Aah, seperti listrik mengalir dalam darahku dan juga daerah daerah tubuhku yang mereka sentuh.Akhirnya kuterbaring dan kulihat Anto melepaskan celananya. Kemudian,
“Masa, sori Nto.. putih.. Karena kubenar-benar terangsang maka kurasakan nikmat. Kedua tangannya menggerayangi buah dadaku. Tampaknya ia sengaja. Rian memang mantanku yang agresif. Sekilas terlihat Rian melepaskan celananya. Tampaknya Rian tidak diam melihatku begini. Rian dan Anto adalah mantanku dan kami awalnya teman yang cukup akrab dan suka berkumpul bersama. Untung Rian tak menyentuh selangkanganku. Anto menarik pundakku. Kulihat Rian menghampiriku lagi. Karena kubenar-benar terangsang maka kurasakan nikmat. Aku hanya bisa terdiam tak bergerak, kurasakan pikiranku melayang jauh. Rian terdiam. Tentu kami melakukan istirahat. Nikmat di dalam darahku mengalir kembali. Rian memelukku, tangannya kurasakan menyentuh dadaku dan mengusap-usapnya lalu meremas-remas.Sesaat kuterdiam menahan nafas dan agak terkaget dengan sentuhan Rian.
