Waktu terus berlalu. “Saya ke kantor dulu ya, memberikan kaset rekaman dan hasil photoku. Bokep Crot Terkadang pun aku bertanya padanya. Dengan korban beberapa orang tentu saja. Terkadang pun aku bertanya padanya. Anak ini badung juga. Kuciumi daerah hitam itu. Kelihatannya mereka tidak mau kalah dengan partai-partai lain yang kemarin dan hari ini telah memanjat patung selamat datang, memasang bendera mereka di sana. Dia pun menatapku. “Kenapa sudah ada di sini, sih? Kudorong lagi perlahan, kuperhatikan wajah Mikha dengan matanya yang tertutup rapat, ia menggigit bibirnya sendiri, kemudian berdesah. “Wawancarai kita dong”, Salah seorang temannya nyeletuk. Aku tersenyum, dan ia pun tersenyum. Sampai pagi?”. Tubuh kami berkeringat dengan sedemikian rupa dalam ruangan mobil yang mulai panas, namun kami tidak peduli, kami sedang merasakan nikmat yang tiada tara pada saat itu.
