Kedua tangan Ika menjambak rambut di kepalaku. Kulepas jaketku dan kukenakan kepadanya yang hanya berkaus ketat berlengan pendek. Bokep Indo Live “Udah enggak sih… cuman dah lama gak kemasukan, apalagi segede punya emas?” jawabnya senyum dikulum. “Ya oke deh, kita nikmatin malam ini berdua aja ya” jawabku. “Kenapa mbak, kok marah-marah?” tanyaku padanya. “Sudahlah mbak, nggak usah dipikirin, laki-laki emang begitu” rayuku sambil tak kusadari bahwa aku juga laki-laki yang mungkin lebih berengsek dari cowoknya tadi.“Gimana kalau saya saja yang mengantar embak?” kutawari diriku untuk mengantar. Setelah masuk setengah, kudiamkan sejenak untuk memberi waktu vagina Ika menyesuaikan dengan batang penisku, kulihat Ika menatapku, “Kenapa berhenti mas? “Kenapa, kok ngelamun” tanyaku. Ika tak menjawab, hanya tatapan sendu serta senyuman Ika yang mewakili sejuta kata-kata yang mewakili dirinya mencapai puncak kenikmatan.Kemudian aku bangkit, melumuri penisku dengan air ludah, agak kuangkat Ika untuk agak menepi dari ranjang.
