Aku lalu ke bawah dan kuciumi perutnya, putingnya masih kumainkan, ia menggelinjang. Kurang lebih setelah dua bulan lamanya aku pun sudah bisa menggunakan ilmu hipnotis. Bokep Live Denok pun tak kuasa lagi, ia meremas-remas kepalaku lalu pahanya mengempitku sambil ia bangkit. Ia mungkin mengira ini cuma permainan anak kecil yang harus ia turuti. Muncullah burungku. “Buka BHmu dan tunjukin dadamu”, kataku. “Di dalem ya, AAAHhhhh….”, jeritku. Tak perlu kuceritakan lagi bagaimana langkah-langkah hipnotisku. “Awww….deeeenn….Denok keluar niii”, katanya. Maklum sejak kecil ia sudah bekerja di sini. “Buka BHmu dan tunjukin dadamu”, kataku. Aku menoleh kepadanya. Sementara celanaku sudah sesak, aku pun terpaksa melepaskan semua bajuku sekalian. Diremasnya rambutku, dan aku terus-menerus melanjutkan aksiku, sambil kuremas toketnya. Aku lalu melihat mbakku yang mendengkur halus.. “Ya Den”, katanya. Lalu ia menaikkan kaosnya. “Nikmati saja mbak, lepasin juga dong celananya”. Aku lalu menciumnya, kami pun berpanggutan.
