“Jangan.. Bokep Montok Gue mau dorong loe sekali lagi”, si Boss bersiap sambil mengusap keringat di dadanya, Tamara merintih-rintih ketika sodokan si Boss berhenti sejenak. “Aaah! Setelah itu mulailah si Boss bergerak maju mundur perlahan, setiap tarikan dan dorongan semuanya diiringi oleh erangan Tamara.Akhirnya setelah 15 menit maju mundur, si Boss mulai bergerak makin cepat. Sakit sekali! Ada yang meremas pinggulnya, mengelus pahanya, dan yang membuat Tamara menjerit kesakitan adalah Boss dan Botak yang meremas payudaranya keras-keras. “Hush! Ampuun..” Tamara tak berdaya, tubuhnya juga terbanting-banting di ranjang seirama dengan gerakan si Boss. “Lepaskan! Mereka baru saja berkunjung ke kerabat mereka di Bandung, dan pada pukul 11 malam ini baru bisa sampai di rumah. “Hush! Loe siap ya! Dalam ruangan itu hanya ada satu ranjang dan lemari besi.




















