Aku juga harus menyiapkan jepitan baju serta es batu untuk ritual tiap malam kami. “Sekarang tolong antarkan aku balik. Sex Bokep Dia udah menuhin fantasimu loh.”“Hhhmm.. Aku mau.”“Bagus.” Elyan menepuk kepalaku dengan sayang. Didalam mobil, Elyan langsung menciumku. Tidak lama, Elyan menghubungiku, berkata jika itu adalah paket darinya sebagai hadiah karena aku sudah bisa melewati ritual selama satu bulan. Mmmhh… hhmmm… Kami sudah tidak lagi memperhatikan keberadaan kami. Lalu tidak lama nada dering panggilan handphone-ku berbunyi.“Kamu? Masukin..”“Masukin apa, Nad?” Elyan sengaja mempermainkan nafsuku.“Ah.. Enaak… aaahhh…” Elyan kemudian menampar pantatku dan selanjutnya meremas toketku dengan keras.“Aaahhh… Yaaah… Teruussshhh… Fuck me!” entah kenapa, aku justru menikmati di entot Elyan dengan cara kasar begini.“Oohh.. Security yang biasa berjaga di pintu mall juga memberikan senyum mesum.Aku kembali menelepon Elyan untuk memastikan keberadaannya. Kalo bapak berhasil bikin nih lonte orgasme, bapak saya kasih uang 250.000.”“Aaaahh… ooohhh…” tanpa berpikir panjang, bapak Ojol tersebut memainkan




















