Kuperhatikan dengan ekor mataku mata Mbak Ina memandangi adegan itu dengan tajam dan kurasakan jari-jarinya tidak lagi meremas tanganku tetapi berpindah ke pangkal pahaku dan mulai membelai penisku yang mulai bangkit kembali sejak kami mandi berdua. Bokep Colmek Koq dicabut, padahal aku hampir klimaks?” gerutunya sambil cemberut. Bibirku terus turun menjelajahi pangkal pahanya, melakukan isapan dan jilatan lembut hingga ia menggeliat-geliat sambil mendesah. Bagaimana kalau tak ada acara, Dik Agus temani Mbak nonton? Kulihat Mbak Ina sedang berendam sambil menutup mata dalam bathtub yang sudah mulai berisi air. “Ma..ma..af, Mbak, saya … ” ucapanku tak selesai karena tiba-tiba bibirku sudah ia tekan ke pipinya. Apalagi ada kompensasinya koq, penisku masih menikmati kuluman analmu,” jawabku. “Buat apa aku bohong Mbak, apalagi kepada wanita yang kusayangi seperti Mbak ini,” kataku. Aku pun tak kuasa menahan kelopak mataku, tapi sebelum tertidur dalam posisi telanjang, masih sempat kutoleh jam dinding menunjukkan angka
