sakiit”, pekikku kesakitan. Bokep Jilbab/Hijab “Ines serahkan apa yang bisa Ines persembahkan buat Mas, Ines ikhlas, lakukanlah Mas kalau Mas benar-benar menginginkannya”,
sahutku lirih. Namun baru juga 10 detik aku melepaskan ciuman dan pelukannya dan tertawa-tawa kecil, “Kamu apaan sih kok ketawa”, tanyanya heran. Aku memeluk punggungnya dengan kuat, ujung jemari tanganku menekan punggungnya dengan keras.Kukuku terasa menembus kulitnya. “Mas, Ines udah ngerasa enaknya dientot, terus yang cepet ngenjotnya mas, rasanya Ines udah mau nyampe lagi”, erangku. “Nes, aku udah mau ngecret”, erangnya lagi.Dia menghunjamkan kontolnya dalam2 di memekku dan terasalah pejunya nyembur2 di dalam memekku. “aahh… Mas”, aku merintih pelan. Tubuhku menggeliat hebat, kepalaku bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. “Tapi mass, Ines takut Mas”, jawabku.“Takut apa sayang, katakanlah”, bisiknya kembali sambil meraih tanganku. “Mass” bisikku lirih. “Ines sayang, kamu nggak kecewa khan karena aku benar-benar sangat menginginkan keperawananmu sayang?” tanyanya.




















