Sebelum melangkah keluar, Pak Kusrin seperti biasa mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu dari dompetnya. Semula aku menolak. Sex Bokep Kakiku dilebarkan. Bahkan dia beberapa kali mendorongnya agar masuk lebih dalam. Dia menarik dan mendorong kontolnya lebih cepat. Awalnya perlahan-lahan dan kemudian semakin cepat. Aku terdiam bagaikan patung. Badanku aku bungkukkan sedikit sehinga pantatku agak menonjol ke belakang. Pak Kusrin meminta aku berdiri di samping mobil dan menaruh kedua tanganku di atas kapnya. Jalan di desa kami memang tidak pernah terlalu ramai, sehingga Pak Kusrin bisa memarkir mobilnya di bahu jalan tanpa menghalangi orang yang lalu lalang. Kami sekeluarga harus menjual barang-barang berharga kami untuk biaya pengobatan dan membayar cicilan kredit ke bank. Namun, mereka hanya petugas rendahan yang tidak memiliki wewenang besar, sehingga mereka tidak dapat membantu kami.Di tengah kekalutan, datang seorang laki-laki paruh baya yang bersedia membantu kami.
