Pantatnya kian cepat memompa menghantam vaginaku. XNXX Bokep Tangan Parjo yang tadinya meremas payudaraku dilepasnya dan menarik wajahku agar menengok ke belakang. Aku terus bergerak menuntaskan orgasmeku lalu ambruk di sofa. Karena ujungnya menyentuh-nyentuh mulutku, aku terusik untuk membuka mulutku dan mulai menjilati ujung topi bajanya. Didorongnya lagi hingga bertambah dalam batang itu menerobos masuk ke dalam lubang vaginaku yang sudah mulai bisa beradaptasi dengan besarnya kontol Parjo. “Halloo..” sapaku di telepon. Aku sempat meliriknya saat ia mencuri-curi pandang ke arah pahaku yang setengah terbuka. Aku jadi ingat saat membaca majalah porno yang dibawa suamiku dulu. “Ja.. Lidahnya yang kasar bergerak liar semakin dalam ke dalam lubang kemaluanku. Serr.. Kami sama-sama terkulai lemah setelah bertempur habis-habisan. Oughh..” tanpa sadar aku sedikit melenguh karena tangan kasar Parjo meremas buah pantatku yang terbuka dengan gemasnya. Ngilu bercampur nikmat berbaur menjadi satu. Suamiku, sebut saja Mas Edi, bekerja sebagai seorang junior
