Nggak tau kenapa tiba-tiba khayalanku
tentang Rini melambung tinggi. Bokep Tobrut Aku jadi curiga, tapi aku diam saja.“Mau ya?” bujuknya.“Emang ada acara apa sih En?” tanyaku penasaran. Dia menoleh dan langsung dipagutnya bibirku.Tangannya langsung dilingkarkan ke leherku. Woow! Apalagi gayanya kalau ngomong selalu terkesan genit dan manja, membuat bayangan-bayangan ngeres jadi setan dalam kepala. Masih untung cuma sabun di kamar mandi yang jadi
pelampiasan. Bergerilya, meraba dan mengusap lembut
semua bagian tubuhnya, terutama yang sensitif mendatangkan rangsangan. .sshhh…aahhhh…” aku makin gila. “Rini kamu kenapa?” eh malah tambah lebar senyumnya. Mau
nggak ntar malem kamu dateng kerumah?”Hah? Kembali nafas Rini mengengah, dan dia menyambut
ciumanku dengan menjulurkan lidahnya sedikit. Giliran puting sebelahnya kuputar pelan sambil kujepit dengan
jari-jariku.
