Aku coba untuk menuruti keinginannya tanpa ada perasaan apa-apa karena polos.“Ke kamarku, yuk..”, bisik Lidya mengajak. Vidio Porno “Iya, Tante”, sahutku.Dan memang tepat jam tujuh malam aku datang ke rumah Lidya. Aku memang tumbuh menjadi anak yg manja. Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.“Memangnya aku harus bagaimana?” aku malah balik bertanya. Kembali Lidya mencium bibirku. “Iya, Tante. Setengah mati Bapak dan Ibu membujuk serta menghiburku. Seluruh kasih sayg tertumpah padaku.Dari kecil aku selalu dimanja, sampai besarpun aku terkadang masih suka minta dikeloni. Bahkan Mbak Indira menjanjikan macam-macam agar aku tak terus menangis. Aku benci dgn semua orang yg bahagia melihat Mbak Indira diambil orang lain. sehingga tak ada selembar benangpun yg masih melekat di sana. Namun sama Sekali aku tak bisa apa-apa. “Namun apa nanti Mama dan Papa kamu tak marah, Lin?”, tanyaku masih tetap tak mengerti keinginannya.Lidya tak menyahuti, malah berdiri dan menarik tanganku.




















