aaahhhmmm…” aku peluk erat kak Feri…
“kamu capek ukhti..?” tanyanya, aku hanya menggeleng2kan kepala walau keringatku sudah membasahi jilbab robbani dan jubahku…lalu kak feri mengeluarkan jemarinya dan menggendongku, namun, tangannya memangku pada pangkal kedua lututku sehingga posisiku mengangkang namun kakiku tak mendarat di lantai. Sambil menatap tajam pada mata dan mulutnya, aku main-mainkan klitorisku yang memang sudah basah sedari tadi… Posisi berdiriku yang paling belakang membuat aku leluasa memilin dan memainkan jemari lentikku di bagian itu.Entah kenapa, cara ini membuat aku merasa nyaman… terutama saat-saat di mana aku merasakan seperti ingin pipis. Bokep HD Tak lama kemudian, batang kemaluan Kak Feri berhasil masuk..blesss…kamipun berdua tempeik“Aaargghh…” lalu dengan nafas terengah-engah kak Feri mengayun-ayunkan tubuhku ke arah atas, menyesuaikan masuk keluarnya batang kemaluannya yang kini sudah bersembunyi di balik jubah tempeku…Oooh…emmmh…aaaw…sssshh…Kak Feri….gesekan-gesekan yang begitu terasa, seperti dua permukaan balon basah yang saling bergesekan, Sejak awal, aku terus digendong Kak Feri, aku




















