tapi nggak lama kemudian dia tersenyum dan mengangguk…. Bokep Family Sambil ngobrol Saya tetap memperhatikan cewek Saya itu, dan yang bikin jantung Saya kembali berdebar-debar adalah waktu melihat leher kaos Nidya. Dan yang lebih heboh lagi, kayaknya BH yang dipakai agak longgar sehingga sekilas Saya ngelihat putingnya yang berwarna terang. “Kamu marah Nid ?”, tanyaku. Nidya tersentak lagi dan mukanya makin merah, “Ehhh…. “Sungguh… Rei jujur kok bilang kamu cantik”, Saya makin cuek aja ngomongnya.Lalu Saya tangan kiriku merangkul bahu gadis itu, dan dengan spontan Nidya pun meletakkan kepalanya di dada Saya…. Setelah beberapa menit Saya menghentikan kegiatan Saya dan keluar dari balik kaosnya dan menghentikan ciuman-ciumanku untuk mengambil nafas panjang. “Nggak pa-pa….” katanya pelan, “cuman ada perasaan aneh aja tadi” sambungnya. waktu……”, Nidya ingin menjawab namun agak ragu-ragu.Gua yang sudah merasa tegang semenjak tadi, semakin konak saja dengan suasana seperti itu.




















