“Wah.. Bokep jepang Beberapa saat kemudian Om Ridwan dan Cinta meninggalkan counter ponsel itu. Pemainan birahi itu pun berunjung dengan Cinta yang nampak seperti seperti baby sitter yang sedang meneteki bayi besarnya. “So.. Tidak ada bra ataupun celana dalam yang menghalanginya. Beruntung suasana berubah ketika pelayan datang membawa pesanan. Sampai akhirnya ketika ‘senjata’ itu berhasil dibangunkan, beberapa goyangan pinggul Cinta dengan cepat membuatnya ‘mati’ kembali.“Gak apa-apa kok Om, mungkin Om lagi capek”. “Yakin bisa nunggu?”. “Kita sudah sama-sama dewasa Ta, jadi Om bakal cerita terus terang saja…”.Om Ridwan kemudian bercerita panjang lebar tentang kebiasannya bermain wanita dan gadis-gadis muda. “Ah, mereka bisa nunggu”. Laki-laki yang begitu ia hormati dan telah ia anggap ayah kedua baginya, kini telah mengetahui rahasia terbesarnya. Nanti kamu bawa skripsi kamu ntar Om baca dulu deh sekilas…”. “Kamu ada waktu gak hari ini? Cinta dengan santainya berjalan melewati pasangan tersebut. Ia sebenarnya berharap Om
