Aku kaget saat jari tangannya mulai menjepit hidungku, sehingga mau tidak mau aku harus menelan habis seluruh air maninya agar tidak membasahi kemejaku yang masih menempel di badan. Aku ingin berlari secepat mungkin ke arah pintu, namun kedua kakiku sudah terkulai lemas, rasanya tak sanggup lagi. Bokep Colmek Saat itu tiba-tiba krreeeeekkk….pintu di ujung ruangan ini membuka, membuatku kaget apalagi suasananya begitu sepi tinggal aku sendirian. Aku terus memohon untuk berhenti, namun ia terus acuh. Kedua puting payudaraku ia dekatkan satu sama lain lalu dilumatnya dengan rakus secara bersamaan. Diusapkannya wajah brewoknya beberapa kali ke permukaan paha dalamku. Pak Oskar mulai menggerakkan tongkat maju mundur, benda itu pun terus menggesek dinding vaginaku, semakin lama gerakan semakin cepat, saat itulah rasa nyeriku hilang, berganti rasa panas bercampur horny yang tiba-tiba bergejolak dari bawah.




















