Ibu diam saja dan terus memelukku. Bokep Barat “Ayo… buruan… nanti ayahmu pulang…” Aku menggenjotnyaslebih cepat lagi. Ada penyesalan dalam diriku. “Sudah gelap, bakal turun hujan deras…” seorang nelayan berteriak. AKu suaminya dan kamu isterinya?” kataku pula mengikuti ucapannya. Aku justru memintanya agar dia menghadapku. Gila pikirku. Nanti pembeli ikan pada pulang,” kataku. “Ayo cepat… ibu sudah tak tahan. kamipulang ke rumah setelah menambatkan perahu dan aku pun kembali memperbaiki jaring yang rusak serta memebli benang yang kurang. Aku terus memeluknya dan menempelkan kontolku ke tempiknya. Ibu berjalan sampai ke pantai. Benar. Tak mungkin Sutinah berani pipis di mulutku, pikirku. Ibu langsung ke dapur menemuiku dan memelukku. Sampai akhirnya, aku meminta dikawani oleh dua orang tua mencari perahu yang dipakai Amir dan Suti.




















