Aku lega ketika Belinda muncul lagi dengan celana jeans dan kemeja merah biasa. Film Porno Rambut Belinda yang lurus kecoklatan berkali-kali tertiup menutupi wajahnya. Mungkin ada lima menit aku terdiam di dalam toilet studio Jordy. Aku jalan ke sofa dan duduk di sebelah Belinda.“Om rangkul aku sambil pegang tetek aku ya.”Siapa juga yang bakal nolak? Dalam hati kubayangkan semburan pejuku bukan langsung masuk lubang kloset, melainkan ke perut dan dada Belinda. Tapi secuplik-secuplik kata-kata sepasang kekasih itu terdengar juga.“Lagi… difoto.”“Kamu lagi ngapain yang?”“Apa…?”“Kok… kok gitu sih?”“Kok kamu gitu sih??”“…”“Brengsek!!”Heh? Wajah Belinda yang tadi menempel di dadaku sekarang menghadap langsung ke wajahku.“Bener, Om…?” pertanyaannya menuntut kepastian.Aku mengangguk. Aku diawasin terus, di kampus, di sini. Aroma tubuhnya enak… entah itu alami atau wewangian yang dipakainya.




















