“Shhhhhhh …. Rupanya Pak Kusrin sedang meninjau pembuatan sumur bor di tengah ladangnya. Bokeb Keringat semakin deras mengucur dari tubuh kami. Mulutnya tak henti-hentinya menyedot pentil buah dadaku. Pak Kusrin bahkan tidak mau repot-repot menghabiskan uang untuk menyewa kamar hotel untuk menikmati tubuhku. Aku merasa seperti wanita jalang yang hanya punya satu tujuan hidup: seks. Dengan begitu, memekku menjadi menyembul ke atas dan lebih keras menjepit kotol Pak Kusrin. Perlahan-lahan Pak Kusrin mulai menggenjot kontolnya keluar masuk memekku. “AAAARRRRGGHHHHHH ……” Pak Kusrin pun berteriak sambil memancarkan cairan spermanya. Aku sempat bingung ketika Pak Jono bilang terima kasih kepadaku. Pak Kusrin cuma terkekeh. Sementara itu tangan Pak Kusrin terus bergerilya di setiap bagian tubuhku. Sebagian air mani itu membasahi bajuku dan rambutku. Dia naik ke atas tempat tidur dan kedua tangannya mulai mengeranyangi dadaku.




















