“Hehe-iya…jangan lupa iya makannnya…,”balas Randy lagi sok akrab. Ia hanya memandangi dengan sepenuh perasaan wajah pemuda itu dalam foto di ponselnya. Bokepjepang Aku juga kangen…,”balas Ibu Selfi. Dan ketika suatu saat ia pernah menyadari, Ibu Selfi hanya tersenyum nakal di depan cermin. Dia sedang asyik menunduk BBM-an dengan teman walau ujung matanya selalu mengawasi. Apalagi Ibu Selfi ini juga adalah seorang sarjana. Bahkan entah saling mengetahui atau tidak, pernah sangat sekilas mereka bertubrukan pandang. Ibu ini pasti juga merasa aroma yang keluar dari tubuhku walau tidak seglamor aromanya, pikir Randy dalam hati. Pinggul dan pantatnya sungguh besar. Iya memalingkan wajahnya pada pemuda itu. Randy menjerit dalam hati. Ada dua orang wanita pembantu. Dia ga lagi memakai “topeng”.Dan…
“Sama. Dia suka cara dia menunduk dan cara dia tertawa… Dia bilang pada Ibu Selfi bahwa ia suka cara dia mengalihkan pandangan…
Pokoknya pemuda itu tidak pernah menyebut sensualitas dan kebahenolan tubuhnya.




















