Aku mau berteriak tetapi tiba-tiba tangan kanan Pak Toyo menutup mulutku. Bokep China Kubiarkan ranjang morat-marit dan sprei berdarah itu tetap berada di sana. Aku duduk menyepi sendiri di sana sambil menguras air mataku. Aku memang puas dan bahagia dalam soal pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi sebenarnya jauh di dalam lubuk hati-aku sungguh terguncang. Ada perasaan malu dan takut. Begitu keluar dan kamar mandi aku langsung dandan dan pamit untuk ke rumah teman. Kamu mengerti?” begitu kata ibu. Kubiarkan ranjang morat-marit dan sprei berdarah itu tetap berada di sana. Tetapi ketika aku datang ternyata rumah tidak dikunci sebab Pak Toyo ada di rumah. Namanya Sutoyo, usianya sama dengan ibuku, 42 tahun. Kalau saja sampai ibu tahu hubungan gelapku dengan Pak Toyo, Ibu pasti akan sedih sekali.




















