“Aku Puput.” Jawabku sambil tersenyum semanis yang aku bisa. Aku hanya bisa telentang di meja itu sambil terengah-engah dan menggelinjang menahan serbuan birahi.“Ahhkk.., sshh.., mmh..”, Aku mendesah dan meracau tak karuan. Bokep Brazzers “OK deh, itu berarti adegan yang disensor itu bisa aja dilakukan nanti?”Katanya, sambil berdiri di belakang kursiku dan mulai memijit bahuku.Kami terdiam sejenak, ia memijit bahuku lewat kemejaku. Tak kukenakan kembali celana dalamku karena telah sedikit basah oleh cairan kenikmatanku ketika foreplay tadi.Kukenakan kembali blazerku, kulihat Ditto sedang berdiri bersandar di pintu tanpa ada kusut sedikitpun di kemejanya, namun wajahnya tampak berseri-seri.“Puput, udah jam sepuluh seperempat!”.“Iya, sudah waktunya pulang nih”.“Nah, dengan begini kamu nggak rugi kan?”.“Apanya yang nggak rugi?”.“Kan bayar sewa ruang overtimenya sampai jam sepuluh!?”.Kami tertawa-tawa lagi.




















