“Sama-sama Santi. Bokepjepang Kamipun lalu berbincang-bincang sekedarnya. sementara kedua tangannya meremas-remas pantatku. Mungkin salah makan nih.. Ide bagus tuh Pak.. Tampak dari cara bicaranya dan cara dia memandangku. Tampak dari cara bicaranya dan cara dia memandangku. Tanpa basa-basi lagi, aku cium bibirnya yang indah itu. Terlebih ketika kemaluanku keluar dari mulutnya, tanpa menggunakan tangannya dan hanya menggerakkan kepalanya mengikuti gerak kemaluanku, Santi mengulumnya kembali. Bapak memang jantan..” desahnya “Ayo Pak.. “Oh.. Tampak dari cara bicaranya dan cara dia memandangku. Pasti banyak banget cewek yang mau sama bapak.. Memang kami sengaja tidak mau telanjang bulat karena kondisi yang tidak memungkinkan. Wah.. Kasihan sekali pikirku. Maklum perutku sudah keroncongan, terlalu banyak basa-basi dengan para tamu undangan tadi. Tampak dari cara bicaranya dan cara dia memandangku. Kasihan sekali pikirku. Kutarik tubuh Santi hingga dia kembali berlutut di depanku.Kukocok-kocok kemaluanku dan tak lama tersemburlah spermaku ke wajahnya yang cantik.
