Aku ga peduli cewek kamu.” Jawabku sedikit ketus.“Ya udah. Bokep Montok Telpon teman sana sini, tapi semua pada sibuk. 3 tahun aku terus menunggu kamu mau jalan lagi ma aku.” Lanjut Damar.Dia membelai-belai rambutku dengan lembut. Hmmm, penisnya terasa nikmat. Akhirnya aku lari ke belakang, ketoilet. Aku ga peduli cewek kamu.” Jawabku sedikit ketus.“Ya udah. Kami sepakat untuk bertemu dirumahnya. Aku keenakan Maarrrr.” Rintihku.Damar menggenjotku sambil mengulum buah dadaku.Udahh rasanya geli dan menambah rasa nikmat. Aku buka kamar mandi dan langsung jongkok menenangkan hati.Tak lama kemudian Damar masuk kekamar mandi.“Siapa Mar?” Tanyaku.“Omi. Kami sepakat untuk bertemu dirumahnya. Ooooogghhghh Damaaarrrr.”Damar ikut bergoyang meski dia yang sedang berada di bawah, dia menghentakan pinggulnya keras-keras sampai mentok dan rasanya terasa seperti kena ulu hatiku.




















