Kali ini tanganku lebih berani. Aku membuka tas dan mengambil sweater. Bokep Colmek Aku sedikit membuka mataku. Tubuhnya menegang. Orang-orang sudah mulai menampakkan kantuk, dan sepertinya suasana menjadi begitu sepi. berdenyut-denyut ga karuan. Eee, kurang ajar. Bus tadi baru saja berhenti di tempat makan. Dan sangat empuk. Isi bus kembali ramai. Perjalanan yang panjang menuju Yogyakarta.————
Aku melirik jamku. Tangan dia sepertinya cerdas, kembali mencari sasarannya yang tadi lepas. Si bapak sedang sibuk dengan PDAnya. ke dalam dan ke luar. lagi. Mengulumnya lagi. Aku meresapi setiap jengkal usapan tanganku di dadanya. Dan dia mendesis.“jangan keras-keras,” bisiknya sangat lirih. Soalnya beli tiketnya baru aja tadi.”Aku melihat ibu yang menyapa tadi. Aku terkejut.Ternyata itu bukan kaki anak kecil. Hari berangsur gelap.“Pengumuman, bapak ibu. Orang-orang makan malam dan ke belakang. Mengawasi sekeliling supaya tidak ada seseorang pun memergoki aksi gila ini. Dan rasa itu kembali membuatku terangsang.




















