“Cinta..?” aku mendesis tak mengerti.Entah kenapa Lidya tersenyum. Bokep HD diberi sama Mas Herlambang”, sahutku bangga. Sementara bagian bawah badanku semakin menegang serta berdenyut.Entah berapa kali dia membisikkan kata di telingaku dgn suara tertahan akibat hembusan napasnya yg memburu seperti lokomotif tua. Aku tak rela Mbak Indira jadi milik orang lain. Aku tak canggung lagi, karena memang sudah saling mengenal. Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.Terasa padat dan kenyal dadanya. Lidya bersama Mamanya yg umurnya mungkin sebaya dgn Ibuku. Lidya berada tepat di atas badanku, sehingga aku bisa melihat seluruh lekuk badannya dgn jelas sekali. “Jangan lupa jam tujuh malam, ya..” kata Tante Amanda mengingatkan. Dan aku selalu memanggilnya Tante Amanda.“Bagus sekali anjingnya..”, piji Tante Amanda. Ayo..”, ajak Lidya setengah memaksa. sehingga tak ada selembar benangpun yg masih melekat di sana. Dan aku merasakan kalo bagian badanku yg vital menjadi tegang, keras dan berdenyut serasa




















