Ia terus mengelap pahaku. Bokep Korea Begini saja daripada repot-repot. Lalu pindah ke pangkal paha. Esoknya, dari rumah kuitung-itung waktu. kataku.“Iya itu”Ya ampun, aq membayangkan suara itu berbisik di telingaku di atas tempat tidur yg putih. Yes.., akhirnya. Aq masih di atas angkot. Aq mengurungkan niatku. Aq memandang ke arah lain mengindari adu tatap. Lalu memeknya, basah sekali. Tetapi, bayangan itu terganggu. Aq membayangkan dapat menjepitnya di sini. suara itu lagi, suara wanita setengah baya yg kali ini karena mendung tdk lagi ada keringat di lehernya. Bayar arisan. Iin datang. Aq tiduran sambil baca majalah yg tergeletak di rak samping tempat tidur kecil itu. Kesempatan tdk akan datang dua kali. Aq kira aq sudah terlambat untuk bisa satu angkot dengannya. Aq mengurungkan niatku. Benarkan kesempatan itu lewat. Turun tdk, turun tdk, aq hitung kancing.
