Tanganku menelusuri dadanya yang bidang dan bulu-bulunya yang lebat, kemudian mengecupnya lembut.Sementara itu tangan Om Andi juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamku dari luar, kemudian ke atas lagi dan meremas payudaraku yang sudah gatal sedari tadi.Aku melenguh agak keras dan Om Andi pun makin giat meremas-remas dadaku yang montok itu. Rob.. Bokep Family puterr..!” rintihku dan Om Andi serta merta meremas putingku lebih keras lagi dan tangan satunya bergerak mencari klitorisku.Kedua tanganku berpegang pada ujung meja dan kepalaku menoleh ke belakang melihat Om Andi yang sedang merem melek keenakan. Kamu kan udah gede..” ujarnya.“Iya deh, Om.” jawabku nakal dan Om Andi pun sengaja memelintir kedua putingku lebih keras lagi.“Eeeh..!




















