Muka Juragan mendekat ke muka saya.“Bibir kamu nggemesin, Denok. Bokep Rusia Juragan udah… jangan! Juragan dan saya sadar bahwa perbedaan umur kami itu jauh banget, dan Juragan juga sudah tidak muda.Saya berusaha menjalankan peran sebagai istri dengan sebaik-baiknya untuk Juragan. Kok begini jadinya? Seumur-umur belum pernah ada orang yang bilang itu ke saya… Jantung saya deg-degan mendengarnya. Uang saya sudah habis untuk biaya pemakaman Simbok… sekarang saya mesti bayar kontrakan dua bulan…”“Hah?” Juragan melihat saya dengan aneh, “Kamu perlu uang?”“Tolong, Juragan,” saya meminta lagi, “Saya sudah ditagih, hari ini harus ada, atau saya diusir. Aduhhh… malunya. Memang saya belum tahu banyak mengenai badan laki-laki dan wanita.“Ini namanya kontol, Denok,” Juragan menjelaskan, “Kontol ini mau masuk ke memekmu…”Saya melotot melihat anunya Juragan yang gede dan berurat itu. Orang kok tega ya ngomong seperti itu. Saya nggak ngitung. Mungkin karena itu juga Juragan selalu minta saya pakai pakaian dan riasan
