“Enak Pak?” tanyanya sambil melirik nakal kepadaku. “Iya Mas.. Bokepjepang Belahan gaunnya yang tinggi memamerkan pahanya yang putih menggiurkan. Dicium dan dijilatinya putingku.. He.. Puaskan Santi Pak..” Santi berkata sambil menggoyang-goyangkan badannya maju mundur di atas kemaluanku.Setelah itu dia kembali menggerakkan badannya naik turun mengejar kepuasan bercinta yang tak didapatkan dari suaminya. Kalau belum married saya juga mau lho..” jawabnya menggoda.Memang Santi ini rasanya punya perasaan tertentu padaku. Kalau saya sih mau lho sama kamu biarpun kamu sudah married” kataku sambil menatap wajahnya yang cantik. Pak Robertt..” desah Santi sambil menggeliat.“Enak San..” “Enak Pak.. Pak Arief.. Kutarik tubuh Santi hingga dia kembali berlutut di depanku.Kukocok-kocok kemaluanku dan tak lama tersemburlah spermaku ke wajahnya yang cantik. Setelah beberapa menit aku turunkan tubuhnya dan aku suruh dia menungging sambil berpegangan pada tepian meja.Hari itu salah seorang direktur perusahaan, Pak Freddy, sedang mengadakan resepsi pernikahan anaknya di sebuah hotel bintang




















